Walau
senja belum berlabuh
Walau malam belum berakhir
Dentum Meriam bak halilintar
Langit seakan pecah menyinari bumi
Saat itu kita merenung
Saat itu datangnya gembira
Seakan meriam teriakan malam
Cahaya kembang api pecahkan malam
Ingin kutinggalkan Luka lama
Untuk menyambut senyum yang baru
Tiupan terompet sebelum fajar
Saat kurangkai sebuah syair
Selamat tahun baru terlepas
Untukmu yang selalu kucintai
Untukmu yang selalu kusayangi
----------------------------------------------------------------------------------------
Kutinggalkan jejak, ditahun yang baru berlalu.
Mencoba melangkah, menembus waktuku..
Semasih kumampu..
Telusuri jalan nan panjang,
yang pasti kan ada akhirnya..
Ada yang senantiasa, menggebu..
merentak.. bergolak didada..
Mencoba dengan segenap daya yang bisa,
tuk wujudkan sebuah cita-cita..
Tak boleh ada kata putus asa.
Tak mungkin buat kita surut semula.
Nan lalu tak kan pernah kembali.
nan akan di depan tak lama menanti..
Raihlah asamu..
Gapailah citamu..
Segenap mampumu..
Selamat tahun baru 2013..
----------------------------------------------------------------------------------------
Renung jiwa saat malam berganti siang
Awan biru seakan tak mau berpisah
Angin pun bertiup ungkapkan sebuah hasrat
Burungpun ingin berenang bersama ombak
Pasir tak mau terpisahkan oleh pantai
Semua ingin menatap hari esok
Suara riuh gundah sepanjang malam
Menyambut suasana haru yang terdalam
Akankah hadirku membawamu terbang
Lambaian tanganku menemani langkahmu
Peluk eratku mendekap kehadiranmu
Tahun yang lalu adalah guruku
Tahun yang akan datang adalah asaku
Met thn baru 2013....
----------------------------------------------------------------------------------------
pagi ini
kalender berceceran
terompet berguguran
sehelai kenangan
terhempas
tertiup angin
dekat jam kota
yang waktunya
tak pernah lengang
-- HAPPY NEW YEAR 2013 --
----------------------------------------------------------------------------------------
Di sendi pergantian shift masa
Yang pergi dan yg datang menyapa
Terlintas sepintas tanpa kesan
Tanpa gairah tanpa senyuman salam manis
Kemarin ku tersungkur
Saat itu ku mendengkur
Kini hanya bisa ku ber-tafakkur
Menahan rintih enggan bersyukur
Padahal…
Seyogyanya ku harus sadar
Khianat pun mengajar kehati-hatian
Bahwa warna hidup tetap membawa sebuah tuntunan
Hari ini….
Segala siap mesti diraih
Segala bijak mesti direngkuh
Segala sabar……
Ku kan mencari….
dan terus mencari
Nikmat atas segalanya
dalam perih dan dalam gelak tawa
Merajut asa
Melatih tegar
Menangkis kerlingan binal sang masa
Dan biduk tetap harus bisa meniti rentangannya
Slmt tahun baru 2013 . . .
----------------------------------------------------------------------------------------
Tiada kata yang seindah lantunan syair.
Tiada mutiara yang secantik bidadari.
Tapi hari ini melebihi dari hari sebelumnya, karena tak lama lagi kita akan
melewati detik pergantian yang banyak di tunggu jutaan manusia di dunia.
Hanya satu yang dapat aku lakukan dan berkata
Selamat tahun baru 2013.
----------------------------------------------------------------------------------------
JIWA akan sepi tanpa TEMAN.
HATI akan mati tanpa IMAN.
HARI ini adalah KENYATAAN,
SEMALAM adalah KENANGAN,
ESOK adalah IMPIAN.
Sucikan HATI,
Jernihkan PIKIRAN.
Sambutlah Tahun Baru 2013..
----------------------------------------------------------------------------------------
Matahari menyelinap dibalik bukit,
sembunyikan kenangan hidup,
menyimpan lembaran usang, menyambut hari-hari muda,
sebentar lagi ‘kan menjelang.
Selamat datang sms tahun baru 2013,
harapan baru dan perubahan.
Senin, 12 November 2012
Makna Tahun Baru Hijriah bagi Seorang Muslim dan Bagaimana Menyambutnya
OPINI
| 05 December 2010 | 09:10 Dibaca: 18732 Komentar: 37 3 Bermanfaat
Jangan Sambut Tahun Baru Hijriyah
dengan yang Tidak Islami
Satu hal yang mesti diingat bahwa
sudah semestinya kita mencukupkan diri dengan ajaran Nabi dan para sahabatnya.
Jika mereka tidak melakukan amalan tertentu dalam menyambut tahun baru
Hijriyah, maka sudah seharusnya kita pun mengikuti mereka dalam hal ini.
Bukankah para ulama Ahlus Sunnah seringkali menguatarakan sebuah kalimat,
لَوْ كَانَ خَيرْاً لَسَبَقُوْنَا
إِلَيْهِ
“Seandainya amalan tersebut baik,
tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita melakukannya.” Inilah
perkataan para ulama pada setiap amalan atau perbuatan yang tidak pernah
dilakukan oleh para sahabat. Mereka menggolongkan perbuatan semacam ini sebagai
bid’ah. Karena para sahabat tidaklah melihat suatu kebaikan kecuali mereka akan
segera melakukannya.
Pesta kembang api Tahun Baru Hijriah
yang tidak Islami
Sejauh yang kita tahu, tidak ada
amalan tertentu yang dikhususkan untuk menyambut tahun baru Hijriyah. Dan
kadang amalan yang dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin dalam menyambut tahun
baru Hijriyah adalah amalan yang tidak ada tuntunannya karena sama sekali tidak
berdasarkan dalil atau jika ada dalil, dalilnya pun lemah.
Amalan Keliru dalam Menyambut Tahun
Hijriyah
Beberapa amalan atau perbuatan yang
keliru atau tidak pernah dicontohkan atau tidak ada haidstnya yang kuat dari
Rasulullah SAW, yaitu:
Pertama: Do’a awal dan akhir tahun
Amalan seperti ini sebenarnya tidak
ada tuntunannya sama sekali. Amalan ini tidak pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, para sahabat, tabi’in dan ulama-ulama besar lainnya.
Amalan ini juga tidak kita temui pada kitab-kitab hadits atau musnad. Bahkan
amalan do’a ini hanyalah karangan para ahli ibadah yang tidak mengerti hadits.
Mesjid Agung di Brunei Darussalam
Yang lebih parah lagi, fadhilah atau
keutamaan do’a ini sebenarnya tidak berasal dari wahyu sama sekali, bahkan yang
membuat-buat hadits tersebut telah berdusta atas nama Allah dan Rasul-Nya.
Kedua: Puasa awal dan akhir tahun
Sebagian orang ada yang mengkhsuskan
puasa di akhir bulan Dzulhijah dan awal tahun Hijriyah. Inilah puasa yang
dikenal dengan puasa awal dan akhir tahun. Dalil yang digunakan adalah berikut
ini.
مَنْ صَامَ آخِرَ يَوْمٍ مِنْ ذِي
الحِجَّةِ ، وَأَوَّلِ يَوْمٍ مِنَ المُحَرَّمِ فَقَدْ خَتَمَ السَّنَةَ
المَاضِيَةَ بِصَوْمٍ ، وَافْتَتَحَ السَّنَةُ المُسْتَقْبِلَةُ بِصَوْمٍ ، جَعَلَ
اللهُ لَهُ كَفَارَةٌ خَمْسِيْنَ سَنَةً
“Barang siapa yang berpuasa sehari
pada akhir dari bulan Dzuhijjah dan puasa sehari pada awal dari bulan Muharrom,
maka ia sungguh-sungguh telah menutup tahun yang lalu dengan puasa dan membuka
tahun yang akan datang dengan puasa. Dan Allah ta’ala menjadikan
kaffarot/tertutup dosanya selama 50 tahun.”
Penilaian ulama pakar hadits
mengenai riwayat di atas: (1).Adz Dzahabi dalam Tartib Al Mawdhu’at
(181) mengatakan bahwa Al Juwaibari dan gurunya -Wahb bin Wahb- yang
meriwayatkan hadits ini termasuk pemalsu hadits. (2). Asy Syaukani dalam Al
Fawa-id Al Majmu’ah (96) mengatan bahwa ada dua perowi yang pendusta yang
meriwayatkan hadits ini, dan (3) Ibnul Jauzi dalam Mawdhu’at (2/566)
mengatakan bahwa Al Juwaibari dan Wahb yang meriwayatkan hadits ini adalah
seorang pendusta dan pemalsu hadits.
Kesimpulannya hadits yang
menceritakan keutamaan puasa awal dan akhir tahun adalah hadits yang lemah yang
tidak bisa dijadikan dalil dalam amalan. Sehingga tidak perlu mengkhususkan
puasa pada awal dan akhir tahun karena haditsnya jelas-jelas lemah.
Ketiga: Memeriahkan Tahun Baru
Hijriyah dengan Pesta
Merayakan tahun baru hijriyah dengan
pesta kembang api, mengkhususkan dzikir jama’i, mengkhususkan shalat tasbih,
mengkhususkan pengajian tertentu dalam rangka memperingati tahun baru hijriyah,
menyalakan lilin, atau membuat pesta makan, jelas adalah sesuatu yang
tidak ada tuntunannya. Karena penyambutan tahun hijriyah semacam ini tidak
pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr,
‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, para sahabat lainnya, para tabi’in dan para ulama
sesudahnya. Yang memeriahkan tahun baru hijriyah sebenarnya hanya ingin
menandingi tahun baru masehi yang dirayakan oleh Nashrani. Padahal perbuatan
semacam ini jelas-jelas telah menyerupai mereka (orang kafir). Secara gamblang
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ
مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu
kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”
Menyambut tahun baru Hijriyah
bukanlah dengan memperingatinya dan memeriahkannya. Namun yang harus kita ingat
adalah dengan bertambahnya waktu, maka semakin dekat pula kematian. Sungguh
hidup di dunia hanyalah sesaat dan semakin bertambahnya waktu kematian pun
semakin dekat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Mesjid Agung Patrajaya Kuala Lumpur
Malaysia
“Aku tidaklah mencintai dunia dan
tidak pula mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di dunia tidak lain
seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu
meninggalkannya.“
Hasan Al Bashri mengatakan, “Wahai
manusia, sesungguhnya kalian hanya memiliki beberapa hari. Tatkala satu hari
hilang, akan hilang pula sebagian darimu.”
Semangat Hijrah adalah Semangat
Perubahan
Bulan Muharram bagi umat Islam
dipahami sebagai bulan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang
sebelumnya bernama “Yastrib”. Sebenarnya kejadian hijrah Rasulullah
tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib (Madinah)
pada tanggal 12 Rabiul awal. Adapun pemahaman bulan Muharram sebagai bulan
Hijrah Nabi, karena bulan Muharram adalah bulan yang pertama dalam kalender
Qamariyah yang oleh Umar bin Khattab, yang ketika itu beliau sebagai khalifah
kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan titik awal mula kalender bagi umat Islam
dengan diberi nama Tahun Hijriah.
Memang kita bisa merasakan bedanya
peristiwa penyambutan tahun baru Masehi dan tahun baru
Islam (Hijriah). Tahun baru Islam disambut biasa-biasa saja, jauh dari
suasana meriah, tidak seperti tahun baru Masehi yang disambut meriah termasuk
oleh masyarakat muslim sendiri. Sebagai titik awal perkembangan Islam,
seharusnya umat Islam menyambut tahun baru Islam ini dengan semarak,
penuh kesadaran sambil introspeksi, merenungkan apa yang telah dilakukan
dalam kurun waktu setahun yang telah berlalu.
Dalam bahasa Arab, hijrah
bisa diartikan sebagai pindah atau migrasi. Tafsiran hijrah disini
diartikan sebagai awal perhitungan kalender Hijriyah, sehingga setiap tanggal 1
Muharam ditetapkan sebagi hari besar Islam. Memang, sejak hijrahnya Rasulullah
ke Yatsrib, sebuah kota subur, terletak 400 kilometer dari Makkah, Islam lebih memfokuskan
pada pembentukan masyarakat muslim yang tidak kampungan dibawah pimpinan
Rasulullah.
Jadi inti dari peringatan tahun baru
Hijriah adalah pada soal perubahan, maka ada baiknya momen pergantian tahun ini
kita jadikan sebagai saat saat untuk merubah menjadi lebih baik. Itulah fungsi
peringatan tahun baru Islam.
Ada 3 pesan perubahan dalam
menyambut Tahun Baru Hijriah ini, yaitu:
1. Hindari kebiasaan-kebiasaan
lama / hal-hal yang tidak bermanfaat pada tahun yang lalu untuk tidak diulangi
lagi di tahun baru ini.
2. Lakukan amalan-amalan kecil
secara istiqamah, dimulai sejak tahun baru ini yang nilai pahalanya luar biasa
dimata Allah SWT, seperti membiasakan shalat dhuha 2 raka’at, suka sedekah
kepada fakir miskin, menyantuni anak-anak yatim, dll.
3. Usahakan dengan niat yang
ikhlas karena Allah agar tahun baru ini jauh lebih baik dari tahun kemarin dan
membawa banyak manfaat bagi keluarga maupun masyarakat muslim lainnya.
Langganan:
Postingan (Atom)